Pola Perubahan Sosial

Pola Linear

Etzioni-Halevy dan Etzoni (1973 : 3-8) mengemukakan bahwa pemikiran para tokoh sosiologi klasik mengenai perubahan sosial dapat digolongkan ke dalam beberapa pola. Pola pertama ialah pola linear; menurut pemikiran ini perkembangan masyarakat mengikuti suatu pola yang pasti. Pemikiran mengenai pola perkembangan linear kita temukan dalam karya Comte (lihat Comte, 1877 dalam Etzioni-Halevy dan Etzioni, ed., 1973: 14-19). Menurut Comte kemajuan progresif peradaban manusia mengikuti suatu jalan yang alami, pasti, sama, dan tak terelakkan.  Comte mengungkapkan bahwa sejarah memperlihatkan adanya tiga tahap yang dilalui peradaban. Pada tahap pertama yaitu Teologis dan Militer, Comte melihat hubungan sosial bersifat militer, masyarakat senantiasa bertujuan menundukkan masyarakat lain atau dengan kata lain berdasarkan kekuasaan. Tahap kedua, tahap Metafisik dan Yuridis merupakan tahap antara yang menjematani masyarakat militer dengan masyarakat industri. Pada tahap ketiga, tahap ilmu pengetahuan dan industri, industri mendominasi hubungan sosial dan produksi menjadai tujuan utama masyarakat. Spencer mengemukakan bahwa struktur sosial berkembang secara evolusioner dari struktur yang homogen menjadi heterogen. Perubahan struktur berlangsung dengan diikuti perubhan fungsi. Suku yang sederhana bergerak maju secara evolusioner ke arah ukuran lebih besar, keterpaduan, kemajemukan, dan kepastian sehingga terjelma suatu bangsa yang beradab. Comte dan Spencer berbicara mengenai perubahan yang senantiasa menuju ke arah kemajuan.

IMPLEMENTASI : Masyarakat selalu berubah dari sistem yang sederhana bahkan terkesan tradisional menuju masyarakat yang kompleks atau modern. Di Indonesia sendiri, zaman dahulu dalam bidang pertanian mulai dari meramu yaitu mencari makanan dihutan lalu pindah dengan sistem berladang yaitu mengolah ladang dengan pengolahan sederhana. Dan hingga sampai sekarang menggunakan sistem bertanai atau berkebun dengan cara yang modern serta peralatan yang canggih.

POLA SIKLUS

Menurut pola siklus masyarakat berkembang laksana suatu roda : kadang kala naik, kadangkala turun ke bawah. Pandangan bahwa kebudayaan tumbuh berkembang dan pudar laksana perjalanan gelombang yang muncul mendadak, berkembang dan kemudian lenyap; ataupun laksana tahap perkembangan seorang manusia melewati masa muda, masa dewasa, masa tua, dan akhirnya punah. Pandangan mengenai siklus kita jumpai pula dalam karya Vilfredo Pareto (lihat Paret, 1935 dalam Etzioni-Halevy dan Etzioni., ed 1973:26-29). Dalam tulisannya mengenai sirkulasi kaum elite Pareto mengemukakan bahwa dalam tiap masyarakat dapat dua lapisan, lapisan bawah atau nonelite dan lapisan atas, elite yang terdiri atas kaum aristokrat dn terbagi lagi dalam dua kelas : elite yang berkuasa dan elite yang tidak berkuasa. Aristokrasi yang menempuh segala upaya untuk mempertahankan kekuasaan akhirnya akan digulingkan melalui gerakan yang disertai kekerasan atau revolusi. Sebagaimana dengan Spengler, maka disini Pareto pun mengacu pada pengalaman kaum aristokrat di Yunani, Romawi dan sebagainya.

IMPLEMENTASI :

GABUNGAN BEBERAPA POLA

Sejumlah teori menampilkan penggabungan antara kedua teori tersebut Halevy-Etzioni memberikan dua contoh : salah satu di antaranya ialah teori konflik Karl Marx. Pandangan Marx bahwa sejarah manusia merupakan sejarah perjuangan terus-menerus antara kelas-kelas dalam masyarakat sebenarnya mengandung benih pandangan siklus karena setelah suatu kelas berhasil menguasai kelas lain menurutnya siklus serupa akan berulang lagi.

Pemikiran Weber yang dinilai mengandung pemikiran siklus ialah pembedaannya antara tiga jenis wewenang : kharismatik, rasional-legal dan tradisional. Weber melihat bahwa wewenang yang ada dalam masyarakat akan beralih-alih; wewenang kharismatik akan mengalami rutinisasi sehingga beralih menjadi wewenang tradisional atau rasional-legal, kemudian muncul lagi wewenang kharismatik, yang diikuti dengan rutinitas; dan seterusnya.

 

 

Dapus

Sunarto kamanto.2000. pengantar sosiologi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Susanto, Astrid S. 1983. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta :Binacipta

Leave a comment